Kamis, 22 April 2010

GARAM LAUT

GARAM LAUT
Karena laut mengandung zat garam tinggi,..
maka semua garam dibuat dari air laut…

Sudah tahu garam? Butiran putih itu selalu digunakan ibu-ibu untuk memasak. Rasanya asin dan berguna menyedapkan masakan, selain berfaedah bagi kesehatan.

Sesekali pergilah ke Madura, Jawa Timur. Pulau ini adalah penghasil garam terbesar di Indonesia, hingga kini. Para petani garam di Madura terutama bisa dijumpai antara Pamekasan-Sumenep. Hamparan pantai sepanjang kurang lebih 50 kilometer yang terbentang di antara dua kota itu, penuh dengan petak-petak atau kolam pembuatan garam. Pusatnya berada di Kalianget, kota kecamatan di Sumenep. Di kecamatan itulah ada Perum Garam, BUMN yang khusus memproduksi dan memasarkan garam.

Mengapa garam di buat di pinggir laut? Karena semua bahan baku garam memang berasal dari air laut. Caranya, air alut ditampung di petak-petak yang sudah dibuat petani garam. Bentuknya mirip petak sawah atau petak tambak. Petak-petak itu sengaja dibuat di pinggir laut (pantai) agar ketika air laut pasang, sebagian air laut itu bisa tertampung.

Air laut dalam petak itu, akhirnya akan menguap diterpa sinar matahari. Ia akan meninggalkan lapisan di atas tanahnya. Endapan air laut itulah yang lalu dikeruk dan dipindahkan ke tempat penyimpanan atau wadah lain. Waktunya bisa berhari-hari.

Di tempat yang baru itu, endapan dicampur lagi dengan air laut yang berkadar garam tinggi. Diolah sehingga menjadi garam, yang kemudian digunakan oleh ibu-ibu untuk memasak. Satu proses pembuatan garam membutuhkan waktu 3� 4 jam

Mengapa harus air laut? Karena air laut mengandung zat pembuat garam yang tinggi. Cobalah cicipi air laut, pasti rasanya asin seperti garam. Laut yang paling asin adalah Laut Mati, dengan kandungan garam 280 gram untuk setiap satu kilogram air. Laut ini sebetulnya adalah danau besar, yang terletak di wilayah antara Israel, Palestina, dan Yordania.

Posisinya berada di kedalaman 417 meter di bawah permukaan laut dan merupakan titik terendah di permukaan bumi. Karena sangat asin, tak mungkin makluk hidup di Laut Mati meskipun beberapa bakteri dijumpai di sana. Itu sebabnya, danau itu disebut Laut Mati. Di laut itu, orang juga dengan mudah mengapung.
Untuk membuktikan bahwa garam berasal dari air yang asin, buatlah percobaan berikut dengan bahan-bahan yang bisa ditemukan di rumah. Bahan-bahan itu adalah garam dapur, gelas (2 buah), kain katun, piring kecil, sendok, dan air.

Pertama, gulung atau lintinglah kain katun sehingga menyerupai tali. Tuangkan air dingin ke dalam dua gelas dan ke dalamnya taburkan garam. Aduk perlahan lalu hubungkan dua gelas itu dengan kain katun yang sudah menyerupai tali itu.

Kedua, masukkan kedua ujungnya, masing-masing ke kedua gelas. Di bawah benang itu, di antara dua gelas, letakkan pring kecil.

Sekarang, diamkan dua gelas, benang dan piring itu selama sehari atau dua hari. Hasilnya, butiran-butiran garam ternyata menempel di kain katun, dan sebagian sudah menumpuk di piring kecil. Mengapa itu bisa terjadi?

Karena air asin merembet pada kain katun melalui saluran kapiler pada celah-celah dalam serat kain. Selama sehari atau dua hari didiamkan, air dari dua gelas itu menguap dan merambat pada kain katun dan meneteskannya pada piring. Penguapan itulah yang membentuk butiran-butiran garam. a

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © 2010 RIAN TASALIM PRANERS. All rights reserved.