Rabu, 24 Februari 2010

TUGAS KOMUNIKASI

Komunikasi
Pengertian Komunikasi
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi diantara keduanya. Pada umumnya, komunikasi dilakukan dengan menggunakan kata-kata (lisan) yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut komunikasi dengan bahasa nonverbal.
Daftar isi
[sembunyikan]
• 1 Sejarah komunikasi
• 2 Komponen komunikasi
• 3 Proses komunikasi
• 4 Teknologi komunikasi
• 5 Batasan dalam komunikasi
• 6 Referensi
• 7 Pranala luar

Sejarah komunikasi
Pada awal kehidupan di dunia, komunikasi digunakan untuk mengungkapkan kebutuhan organis. Sinyal-sinyal kimiawi pada organisme awal digunakan untuk reproduksi. Seiring dengan evolusi kehidupan, maka sinyal-sinyal kimiawi primitif yang digunakan dalam berkomunikasi juga ikut berevolusi dan membuka peluang terjadinya perilaku yang lebih rumit seperti tarian kawin pada ikan. [1].
Pada binatang, selain untuk seks, komunikasi juga dilakukan untuk menunjukkan keunggulan, biasanya dengan sikap menyerang. Munurut sejarah evolusi sekitar 250 juta tahun yang lalu munculnya "otak reptil" menjadi penting karena otak memungkinkan reaksi-reaksi fisiologis terhadap kejadian di dunia luar yang kita kenal sebagai emosi. Pada manusia modern, otak reptil ini masih terdapat pada sistem limbik otak manusia, dan hanya dilapisi oleh otak lain "tingkat tinggi".
Manusia berkomunikasi untuk membagi pengetahuan dan pengalaman. Bentuk umum komunikasi manusia termasuk bahasa sinyal, bicara, tulisan, gerakan, dan penyiaran. Komunikasi dapat berupa interaktif, transaktif, bertujuan, atau tak bertujuan.
Melalui komunikasi, sikap dan perasaan seseorang atau sekelompok orang dapat dipahami oleh pihak lain. Akan tetapi, komunikasi hanya akan efektif apabila pesan yang disampaikan dapat ditafsirkan sama oleh penerima pesan tersebut.
Walaupun komunikasi sudah dipelajari sejak lama dan termasuk “barang antik”, topik ini menjadi penting khususnya pada abad 20 karena pertumbuhan komunikasi digambarkan sebagai “penemuan yang revolusioner”, hal ini dikarenakan peningkatan teknologi komunikasi yang pesat seperti radio. Televisi, telepon, satelit dan jaringan komuter seiring dengan industiralisasi bidang usaha yang besar dan politik yang mendunia. Komunikasi dalam tingkat akademi mungkin telah memiliki departemen sendiri dimana komunikasi dibagi-bagi menjadi komunikasi masa, komunikasi bagi pembawa acara, humas dan lainnya, namun subyeknya akan tetap. Pekerjaan dalam komunikasi mencerminkan keberagaman komunikasi itu sendiri.
Pada awal kehidupan di dunia, komunikasi digunakan untuk mengungkapkan kebutuhan organis. Sinyal-sinyal kimiawi pada organisme awal digunakan untuk reproduksi. Seiring dengan evolusi kehidupan, maka sinyal-sinyal kimiawi primitif yang digunakan dalam berkomunikasi juga ikut berevolusi dan membuka peluang terjadinya perilaku yang lebih rumit seperti tarian kawin pada ikan. [2].
Pada binatang, selain untuk seks, komunikasi juga dilakukan untuk menunjukkan keunggulan, biasanya dengan sikap menyerang. Munurut sejarah evolusi sekitar 250 juta tahun yang lalu munculnya "otak reptil" menjadi penting karena otak memungkinkan reaksi-reaksi fisiologis terhadap kejadian di dunia luar yang kita kenal sebagai emosi. Pada manusia modern, otak reptil ini masih terdapat pada sistem limbik otak manusia, dan hanya dilapisi oleh otak lain "tingkat tinggi".
Manusia berkomunikasi untuk membagi pengetahuan dan pengalaman. Bentuk umum komunikasi manusia termasuk bahasa sinyal, bicara, tulisan, gerakan, dan penyiaran. Komunikasi dapat berupa interaktif, transaktif, bertujuan, atau tak bertujuan.
Melalui komunikasi, sikap dan perasaan seseorang atau sekelompok orang dapat dipahami oleh pihak lain. Akan tetapi, komunikasi hanya akan efektif apabila pesan yang disampaikan dapat ditafsirkan sama oleh penerima pesan tersebut.
Walaupun komunikasi sudah dipelajari sejak lama dan termasuk “barang antik”, topik ini menjadi penting khususnya pada abad 20 karena pertumbuhan komunikasi digambarkan sebagai “penemuan yang revolusioner”, hal ini dikarenakan peningkatan teknologi komunikasi yang pesat seperti radio. Televisi, telepon, satelit dan jaringan komuter seiring dengan industiralisasi bidang usaha yang besar dan politik yang mendunia. Komunikasi dalam tingkat akademi mungkin telah memiliki departemen sendiri dimana komunikasi dibagi-bagi menjadi komunikasi masa, komunikasi bagi pembawa acara, humas dan lainnya, namun subyeknya akan tetap. Pekerjaan dalam komunikasi mencerminkan keberagaman komunikasi itu sendiri. Mencari teori komunikasi yang terbaik pun tidak akan berguna karena kong terbaik pun tidak akan berguna karena komunikasi adalah kegiatan yang lebih dari satu aktivitas. Masing-masing teori dipandang dari proses dan sudut pandang yang berbeda dimana secara terpisah mereka mengacu dari sudut pandang mereka sendiri.
Komponen komunikasi
Komponen komunikasi adalah hal-hal yang harus ada agar komunikasi bisa berlangsung dengan baik. Menurut Laswell komponen-komponen komunikasi adalah:
• Pengirim atau komunikator (sender) adalah pihak yang mengirimkan pesan kepada pihak lain.
• Pesan (message) adalah isi atau maksud yang akan disampaikan oleh satu pihak kepada pihak lain.
• Saluran (channel) adalah media dimana pesan disampaikan kepada komunikan. dalam komunikasi antar-pribadi (tatap muka) saluran dapat berupa udara yang mengalirkan getaran nada/suara.
• Penerima atau komunikate (receiver) adalah pihak yang menerima pesan dari pihak lain
• Umpan balik (feedback) adalah tanggapan dari penerimaan pesan atas isi pesan yang disampaikannya.
• Aturan yang disepakati para pelaku komunikasi tentang bagaimana komunikasi itu akan dijalankan ("Protokol")
Proses komunikasi
Secara ringkas, proses berlangsungnya komunikasi bisa digambarkan seperti berikut.
1. Komunikator (sender) yang mempunyai maksud berkomunikasi dengan orang lain mengirimkan suatu pesan kepada orang yang dimaksud. Pesan yang disampaikan itu bisa berupa informasi dalam bentuk bahasa ataupun lewat simbol-simbol yang bisa dimengerti kedua pihak.
2. Pesan (message) itu disampaikan atau dibawa melalui suatu media atau saluran baik secara langsung maupun tidak langsung. Contohnya berbicara langsung melalui telepon, surat, e-mail, atau media lainnya.
media (channel) alat yang menjadi penyampai pesan dari komunikator ke komunikan
1. Komunikan (receiver) menerima pesan yang disampaikan dan menerjemahkan isi pesan yang diterimanya ke dalam bahasa yang dimengerti oleh komunikan itu sendiri.
2. Komunikan (receiver) memberikan umpan balik (feedback) atau tanggapan atas pesan yang dikirimkan kepadanya, apakah dia mengerti atau memahami pesan yang dimaksud oleh si pengirim.
Teknologi komunikasi
Dalam telekomunikasi, komunikasi radio dua-arah melewati Atlantik pertama terjadi pada 25 Juli 1920.
Dengan berkembangnya teknologi, protokol komunikasi juga turut berkembang, contohnya, Thomas Edison telah menemukan bahwa "halo" merupakan kata sambutan yang paling tidak berambiguasi melalui suara dari kejauhan; kata sambutan lain seperti hail dapat mudah hilang atau terganggu dalam transmisi.
Batasan dalam komunikasi
Batasan dalam komunikasi termasuk:
1. Bahasa
2. Penundaan waktu
3. Politik
Referensi
1. ^ (id) Larry Gonick, Kartun (non) Komunikasi, guna dan salah guna informasi dalam dunia modern. Kepustakaan Populer Gramedia, Juli 2007. (diterjemahkan dari Guide to (non) Communication HarperClollins Publisher, Inc copyright 1993. ISBN 978-979-9100-75-7
2. ^ (id) Larry Gonick, Kartun (non) Komunikasi, guna dan salah guna informasi dalam dunia modern. Kepustakaan Populer Gramedia, Juli 2007. (diterjemahkan dari Guide to (non) Communication HarperClollins Publisher, Inc copyright 1993. ISBN 978-979-9100-75-7
Witzany, Guenther. "The Logos of the Bios 2. Bio-communication. Umweb, Helsinki (2007). [1] Dance, Frank. "The 'concept' of communication. Journal of Communication, 20, 201-210 (1970). [2] Witzany, Guenther. "The Logos of the Bios 2. Bio-communication. Umweb, Helsinki (2007).
[2] Witzany, Guenther. "The Logos of the Bios 2. Bio-communication. Umweb, Helsinki (2007).
Pranala luar
• Departemen Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Republik Indonesia
• Milis Public Speaking
• Sekolah Public Speaking
[sembunyikan]
l • b • s
Bidang utama teknologi


Ilmu terapan
Kecerdasan buatan • Teknologi keramik • Teknologi komputasi • Elektronika • Elektronika dan instrumentasi • Teknologi energi • Penyimpanan energi • Rekayasa fisika • Teknologi lingkungan • Teknik material • Mikroteknologi • Nanoteknologi • Teknologi nuklir • Rekayasa optik • Komputer quantum


Olahraga
dan Rekreasi
Peralatan berkemah • Tempat bermain • Peralatan olahraga


Informasi
dan Komunikasi Teknologi informasi • Teknologi komunikasi • Grafis • Teknologi musik • Pengenalan suara • Teknologi visual


Industri
Konstruksi • Teknik finansial • Manufaktur • Mesin • Pertambangan


Militer
Bom • Senapan • Amunisi • Teknologi militer • Teknik kelautan • Pesawat tempur • Kapal perang • Peluru kendali • Tank


Rumah tangga
Peralatan rumah tangga • Teknologi rumah tangga • Teknologi pendidikan • Teknologi pangan


Teknik
Teknik material • Teknik finansial • Teknik kelautan • Teknik biomedis • Teknik keselamatan • Teknik kesehatan • Teknik penerbangan • Teknik perkapalan • Teknik pertanian • Teknik arsitektur • Rekayasa biologi • Teknik bioproses • Teknik biomedis • Teknik kimia • Teknik sipil • Teknik komputer • Teknik konstruksi • Teknik listrik • Teknik elektro • Teknik lingkungan • Teknik industri • Teknik mesin • Teknik mekatronika • Teknik metalurgi • Teknik pertambangan • Teknik nuklir • Teknik otomotif • Teknik perminyakan • Teknik perangkat lunak • Teknik struktur • Rekayasa jaringan


Kesehatan
dan Keselamatan
Teknik biomedis • Bioinformatika • Bioteknologi • Informatika kimiawi • Teknologi perlindungan kebakaran • Farmakologi • Teknik keselamatan • Teknik kesehatan


Transportasi
Angkasa luar • Teknik penerbangan • Teknik perkapalan • Kendaraan bermotor • Teknologi luar angkasa


Diperoleh dari "http://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi









Komunikasi nonverbal
Penggunaan ekspresi wajah merupakan salah satu komunikasi nonverbal.
Komunikasi nonverbal adalah proses komunikasi dimana pesan disampaikan tidak menggunakan kata-kata. Contoh komunikasi nonverbal ialah menggunakan gerak isyarat, bahasa tubuh, ekspresi wajah dan kontak mata, penggunaan objek seperti pakaian, potongan rambut, dan sebagainya, simbol-simbol, serta cara berbicara seperti intonasi, penekanan, kualitas suara, gaya emosi, dan gaya berbicara.
Para ahli di bidang komunikasi nonverbal biasanya menggunakan definisi "tidak menggunakan kata" dengan ketat, dan tidak menyamakan komunikasi non-verbal dengan komunikasi nonlisan. Contohnya, bahasa isyarat dan tulisan tidak dianggap sebagai komunikasi nonverbal karena menggunakan kata, sedangkan intonasi dan gaya berbicara tergolong sebagai komunikasi nonverbal. Komunikasi nonverbal juga berbeda dengan komunikasi bawah sadar, yang dapat berupa komunikasi verbal ataupun nonverbal.
Daftar isi
• 1 Jenis-jenis komunikasi nonverbal
o 1.1 Komunikasi objek
o 1.2 Sentuhan
o 1.3 Kronemik
o 1.4 Gerakan tubuh
o 1.5 Vokalik
o 1.6 Lingkungan
• 2 Variasi budaya dalam komunikasi nonverbal
• 3 Referensi
• 4 Catatan kaki
• 5 Lihat pula

Jenis-jenis komunikasi nonverbal
Komunikasi objek


Seorang polisi menggunakan seragam. Ini merupakan salah satu bentuk komunikasi objek.
Komunikasi objek yang paling umum adalah penggunaan pakaian. Orang sering dinilai dari jenis pakaian yang digunakannya, walaupun ini dianggap termasuk salah satu bentuk stereotipe. Misalnya orang sering lebih menyukai orang lain yang cara berpakaiannya menarik. Selain itu, dalam wawancara pekerjaan seseorang yang berpakaian cenderung lebih mudah mendapat pekerjaan daripada yang tidak. Contoh lain dari penggunaan komunikasi objek adalah seragam.
Sentuhan
Haptik adalah bidang yang mempelajari sentuhan sebagai komunikasi nonverbal. Sentuhan dapat termasuk: bersalaman, menggenggam tangan, berciuman, sentuhan di punggung, mengelus-elus, pukulan, dan lain-lain. Masing-masing bentuk komunikasi ini menyampaikan pesan tentang tujuan atau perasaan dari sang penyentuh. Sentuhan juga dapat menyebabkan suatu perasaan pada sang penerima sentuhan, baik positif ataupun negatif.
Kronemik
Kronemik adalah bidang yang mempelajari penggunaan waktu dalam komunikasi nonverbal. Penggunaan waktu dalam komunikasi nonverbal meliputi durasi yang dianggap cocok bagi suatu aktivitas, banyaknya aktivitas yang dianggap patut dilakukan dalam jangka waktu tertentu, serta ketepatan waktu (punctuality).[1]
Gerakan tubuh
Dalam komunikasi nonverbal, kinesik atau gerakan tubuh meliputi kontak mata, ekspresi wajah, isyarat, dan sikap tubuh. Gerakan tubuh biasanya digunakan untuk menggantikan suatu kata atau frase, misalnya mengangguk untuk mengatakan ya; untuk mengilustrasikan atau menjelaskan sesuatu; menunjukkan perasaan, misalnya memukul meja untuk menunjukkan kemarahan; untuk mengatur atau menngendalikan jalannya percakapan; atau untuk melepaskan ketegangan.[2][3]
Vokalik
Vokalik atau paralanguage adalah unsur nonverbal dalam suatu ucapan, yaitu cara berbicara. Ilmu yang mempelajari hal ini disebut paralinguistik. Contohnya adalah nada bicara, nada suara, keras atau lemahnya suara, kecepatan berbicara, kualitas suara, intonasi, dan lain-lain. Selain itu, penggunaan suara-suara pengisi seperti "mm", "e", "o", "um", saat berbicara juga tergolong unsur vokalik, dan dalam komunikasi yang baik hal-hal seperti ini harus dihindari.[4]
Lingkungan
Lingkungan juga dapat digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan tertentu. Diantaranya adalah penggunaan ruang, jarak, temperatur, penerangan, dan warna.[5]
Variasi budaya dalam komunikasi nonverbal
Budaya asal seseorang amat menentukan bagaimana orang tersebut berkomunikasi secara nonverbal. Perbedaan ini dapat meliputi perbedaan budaya Barat-Timur, budaya konteks tinggi dan konteks rendah, bahasa, dsb. Contohnya, orang dari budaya Oriental cenderung menghindari kontak mata langsung, sedangkan orang Timur Tengah, India dan Amerika Serikat biasanya menganggap kontak mata penting untuk menunjukkan keterpercayaan, dan orang yang menghindari kontak mata dianggap tidak dapat dipercaya.[6]


Referensi
• Verderber, Rudolph F.; Kathleen S. Verderber (2005). "Chapter 4: Communicating through Nonverbal Behaviour", Communicate!, edisi ke-11, Wadsworth. ISBN 0-534-73936-4.
Catatan kaki
1. ^ Verderber (2005), h. 82-83
2. ^ Ekman, P.; W. V. Friesen (1969). Semiotica, I, 49-98.
3. ^ Verderber (2005), h. 74-75
4. ^ Verderber (2005), h. 77-78
5. ^ Verderber (2005), h. 84-88
6. ^ Nonverbal Communication: Speaking Without Words
Daftar rujukan
www.google.com
-Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas







Komunikasi interpersonal
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Komunikasi interpersonal menunjuk kepada komunikasi dengan orang lain.
Komunikasi jenis ini dibagi lagi menjadi komunikasi diadik, komunikasi publik, dan komunikasi kelompok-kecil.
Model Jendela Johari memusatkan pada keseimbangan komunikasi interpersonal.
Komunikasi interpersonal termasuk:
• Pidato
• Komunikasi nonverbal
• penyimpulan
• parafrase
Memiliki komunikasi interpersonal yang baik mendukung proses-proses seperti:
• perdagangan
• konseling
• pelatihan
• bimbingan
• pemecahan konflik
Komunikasi interpersonal merupakan subyek dari beberapa disiplin dalam bidang psikologi, terutama analisis transaksional.
Komunikasi ini dapat dihalangi oleh gangguan komunikasi atau oleh kesombongan, sifat malu, dll.
Komunikasi Verbal &Nin Verbal
1. Komunikasi verbal
Komunikasi verbal adalah komunikasi dengan menggunakan simbol-simbol verbal. Simbol verbal bahasa merupakan pencapaian manusia yang paling impresif. Ada aturan-aturan yang ada untuk setiap bahasa yaitu fonologi, sintaksis, semantik dan pragmatis.

2. Komunikasi Non Verbal
Komunikasi non-verbal adalah penciptaan dan pertukaran pesan dengan tidak menggunakan kata-kata, komunikasi ini menggunakan gerakan tubuh, sikap tubuh, intonasi nada (tinggi-rendahnya nada), kontak mata, ekspresi muka, kedekatan jarak dan sentuhan-sentuhan. Salah satu cara mendefinisikan komunikasi non verbal adalah berdasarkan kategori sebagai berikut:
a. Proksemik
Proksemik merupakan penyampaikan pesan-pesan melalui pengaturan jarak dan ruang. Manusia mempunyai wilayah-wilayah atau zona dalam berkomunikasi, wilayah juga berarti daerah atau ruang yang rang klaim sebagai miliknya, yang seolah-olah merupakan perluasan dari tubuhnya, jarak wilayah itu sebagai berikut:
Zona intim, adalah zona yang dapat melakukan kontak fisik, dari jarak semua zona hanya zona inilah yang terpenting karena pada zona ini orang menjaganya seolah-olah zona ini milik pribadi. Hanya orang dekat secara emosional yang dapat memasukinya seperti kekasih, orang tua, suami-istri, anak-anak, kerabat dan sanak saudara. Umumnya berjarak 15-46 cm(bersentuhan-18 inch)
Zona pribadi, jarak ini dilakukan seperti pada saat kita dipesta-pesta, acara kantor dan lain sebagainya. Umumnya berjarak 46cm-1.2 m(18 inch-4ft)
Zona sosial, zona ini berlaku pada orang yang belum dikenal secara baik atau bahkan asing, seperti pada saat ditoko yang berbicara dengan pelayan toko. umumnya berjarak 1.2-3.6 m(4ft-12ft)
Zona umum, zona ini berlaku pada saat kita berbicara dengan sekelompok orang yang banyak seperti pidato. umumnya berjarak > 3.8 m(> 12 ft)
Semua zona itu dapat berubah-ubah tergantung dari keadaan, nilai, kepercayaan, budaya dan lain sebagainya. Dalam Agama Islam yang menjadi agama mayoritas di Indonesia, antara laki-laki dan perempuan yang bukan mahram (memiliki hubungan keluarga) diwajibkan menjaga jarak satu sama lain saat berkomunikasi dan biasanya tetap dalam jarak zona sosial 1.2-3.6 m bahkan ada syarat lain yaitu tidak boleh saling memandang dan harus ditemani orang lain.
b. Kinesik
Kinesik merupakan penyampaikan pesan-pesan yang menggunakan gerakan-gerakan tubuh yang berarti yang meliputi mimik wajah, mata (lirikan-lirikan), gerakan-gerakan tangan dan yang terakhir keseluruhan anggota badan (tegap, lemah gemulai dan sebagainya).
Dalam budaya jawa komunikasi non verbal sangat kental dilakukan terutama untuk menghormati orang, atau orang yang lebih tua, semisal gerakan komunikasi yang dilakukan antara atasan dan bawahan atau abdi di mana bawahan atau abdi cenderung untuk menunduk dan merunduk untuk menunjukkan bahwa posisinya tidak lebih tinggi dari tuannya yang diajak bicara.
c. Khronemik
Khronemik adalah srudi mengenai penggunaan kita akan konteks waktu. Ide mengenai kelinearan waktu telah diterima secara luas oleh masyarakat manapun bahkan agama manapun, hal ini kemudian melahirkan beberapa istilah sepertti masa lalu, saat ini dan masa depan yang merupakan suatu urutan yang tidak dapat dibalik.
Bagaimana kita menggunakan waktu sangat tergantung pada budaya, semisal dalam budaya Indonesia pada umumnya masih sangat jarang istilah on time benar-benar dijalankan dengan baik, semisal acara rapat dalam organisasi apapun memiliki kecenderungan untuk terlambat dari 10 menit sampai 1 jam.
d. Paralinguistik
Paralinguistik adalah pesan non-verbal yang berhubungan dengan cara mengucapkannya dengan kata lain tinggi rendahnya intonasi cara pengucapannya. Satu pesan verbal yang sama dengan menyampaikan arti yang berbeda bila diucapkan dengan cara yang berbeda.
Elemen-elemen komunikasi paralinguistik adalah sebagai berikut:
- Karakter vokal, seperti tertawa dan terisak
- Kualifikasi vokal seperti intensitas keras lemah, dan tinggi rendah
- Pemisahan vokal seperti uh, um, dan uhuh
Di Indonesia dalam kehidupan sehari-hari orang tua seringkali berkomunikasi dengan anaknya dengan nada tinggi bahkan cenderung menghardik, hal ini seringkali menjadi hambatan dalam komunikasi orang tua dan anak sehingga orang tua tidak mengerti permasalahan yang dihadapi anaknya. Di Indonesia sendiri memang dibudayakan bahwa komunikasi orang tua dan anak cenderung satu arah.
e. Diam
Diam juga seringkali digunakan dalam komunikasi. Diam bisa diartikan bermacam-macam semilsal persetujuan, sikap apatis, tahu, bingung, kontemplasi, ketidak setujuan, dan arti-arti lainnya.
Penggunaan diam dalam komunikasi masyarakat kita telah secara luas diterima semisal dalam komunikasi atasan dengan bawahan, seringkali bawahan lebih banyak melakukan komunikasi diam sedangkan atasan banyak menyampaikan pesan sehingga sikap diam bawahan dapat diartikan kepatuhan, dan persetujuan.
f. Haptik
Haptik adalah studi mengenai penggunaan sentuhan dalam komunikasi. Sekali lagi penggunaan sentuhan dalam komunikasi sangat berbeda pada setiap kebudayaan, antara Barat dan Timur sangat berbeda dalam memandang penggunaan sentuhan.
Sentuhan dalam komunikasi di Indonesia masih relatif jarang dipakai khususnya di daerah yang masih memegang adat-istiadat ketimuran di mana sentuhan antara laki-laki dan perempuan tidak diperbolehkan karena akan menjurus pada persepsi yang negatif pada pada komunikan. Si perempuan akan diangap sebagai perempuan murahan sedangkan laki-laki dapat dianggap sebagai penggoda.
g. Cara Berpakaian dan penampilan fisik
Umumnya pakaian digunakan untuk menyampaikan identitas komunikator, menyampaikan identitas berarti menunjukkan kepada orang lain bagaimana prilaku kita dan bagaimana sepatutnya orang lain memperlakukan kita.
Di Indonesia ketika seorang perempuan berpakaian minim seringkali dianggap sebagai cewek murahan, walaupun hal ini umumnya terjadi pada masyarakat pinggiran. Hal ini jelas akan menghambat komunikasi yang terjadi.
Contoh lain dalam budaya jawa pakaian priyayi berupa beskap sedangkan pakaian para abdi biasanya berupa pakaian surjan. Hal ini kemudian berimbas pada komunikasi yang terjadi antar golongan dan akan lebih menjadi sebuah hambatan daripada faktor pendorong.
h. Olefatik
Studi komunikasi melalui indra penciuman disebut sebagai olefatik. Bau masih merupakan suatu hal yang sangat susah dimengerti dalam komunikasi. Bau-bauan telah digunakan manusia untuk berkomunikasi secara sadar atau tidak. Sebagai contoh bila seseorang sedang dalam keadaan tegang maka akan mengeluarkan keringat yang yang mempunyai bau yang khas.
Contoh sehari-hari penggunaan bau dalam komunikasi adalah bau-bauan yang digunakan oleh PSK yang terkesan berlebihan. Penggunaan bau berlebihan ini seringkali dimaksudkan untuk mengundang calon pelanggan mereka untuk memanfaatkan jasanya.
i. Okulestik
Okulestik adalah studi komunikasi yang disampaikan melalui pandangan mata. Sebenarnya tidak banyak studi mengenai okulestik namun dapat dicontohkan dalam berbagai budaya bahwa pandangan menggoda wanita disiratkan melalui lirikan-lirikan mata dan kerlingan.
Dalam budaya timur khususnya agama Islam kontak mata langsung antara laki-laki dan perempuan tidak diperbolehkan. Hal ini biasnya juga disertai pelarangan dalam jarak dan sentuhan.
Diposkan oleh Konsultasi-Skripsi-Terjemahan di 20:11
TaskuTasmu mengatakan...
Posting ini telah dihapus oleh penulisnya.
4 Januari 2010 07:30

daftar rujukan
-www.google.com./komunikasi nonverbal/html

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © 2010 RIAN TASALIM PRANERS. All rights reserved.