Rabu, 24 Februari 2010

TUGAS FUNDAMENTAL

FUNDAMENTAL OF NURSING
STIKES SARI MULIA BANJARMASIN
TUGAS KELOMPOK 5

1.Kompensasi adalah seluruh imbalan yang diterima karyawan atas hasil kerja karyawan tersebut pada organisasi. Kompensasi bisa berupa fisik maupun non fisik dan harus dihitung dan diberikan kepada karyawan sesuai dengan pengorbanan yang telah diberikannya kepada organisasi / perusahaan tempat ia bekerja.

Identifikasi
Identifikasi adalah kecenderungan dalam diri seseorang untuk menjadi sama dengan orang lain. Orang lain yang menjadi sasaran identifikasi dinamakan idola. Identifikasi merupakan bentuk lebih lanjut dari proses imitasi dan sugesti yang pengaruhnya sangat kuat. Misalnya remaja mengidentifikasi dirinya dengan seorang penyanyi terkenal yang dikagumi, sehingga ia rela mengubah penampilan dirinya. Mulai dari cara berpakaian, berdandan, dan model rambut diupayakan seperti penyanyi yang menjadi idolanya.

Introjeksi. Suatu keadaan dimana seorang individu
menghimpun dalam dirinya semua sikap afektif dan bukan
afektif berkaitan dengan objek atau orang luaran.
Mekanisme ini penting sebagai asas kepada proses
pengenalpastian dalam peranan superego.


Sublimasi. Satu bentuk pindahgantian yang berunsur
seksual, apabila desakan seksual dialihkan ke arah
tindakan yang berbentuk sosial dan mernunafaat serta
kreatif. Contohnya, menyani, melukis, drama dan semua
kegiatan kreatif dan kesenian. Sekiranya pindahgantian
berunsurkan desakan yang ganas maka sublimasi berbentuk
kegiatan yang ganas akan mengambil alih seperti sukan
berbentuk lasak.

Mekanisme Pertahanan Ego yang sering disebut sebagai mekanisme pertahanan mental. Adapun mekanisme pertahan ego adalah sebagai berikut :
1. Kompensasi : Proses dimana seseorang memperbaiki penurunan citra diri dengan secara tegas menonjolkan keistimewaan atau kelebihan yang dimiliki.
2. Penyangkalan(denial) : Menyatakan ketidaksetujuan terhadap realitas dengan mengingkari realitas tersebut. Mekanisme pertahanan ini adalahyang paling sederhana dan primitive.
3. Pemindahan (displacement): Pengalihan emosi yang ditujukan pada seorang atau benda lain yang biasanya netral atau lebih sedikit mengancam dirinya.
4. Disosiasi: Pemisahan suatu kelompok proses mental atau perilaku dari kesadaran atau identitasnya.
5. Identifikasi: Proses dimana seseorang untuk menjadi seseorang yang ia kagumi berupaya dengan mengambil/menirukan pikiran-pikiran, perilaku, dan selera orang tersebut.


6. Intelektualisasi: Pengguna logika dan alasan berlebihan untuk menghindari pengalaman yang mengganggu perasaannya,
7. Introjeksi: Suatu jenis identifikasi yang kuat dimana seseorang mengambil atau melebur nilai-nilai dan kualitas seseorang atau suatu kelompok ke dalam struktur egonya sendiri, merupakan hati nurani.
8. Isolasi: Pemisahan unsure emosional dari suatu pikiran yang mengganggu dapat bersifat sementara atau dalam jangka waktu yang lama.
9. Proyeksi: Pengalihan buah pikiran atau impuls pada diri sendiri kepada orang lain terutama keinginan, perasaan emosional dan motivasi yang tidak dapat ditoleransi.
10. Rasionalisasi: Mengemukakan penjelasan yang tampak logis dan dapat diterima masyarakat untuk membenarkan impuls, perasaan, perilaku, dan motif yang tidak dapat diterima.
11. Reaksi Formasi: Pengembangan sikap dan pola perilaku yang ia sadari, yang bertentangan dengan yang sebenarnya ia rasakan atau ia ingin lakukan.
12. Regresi: Kemunduran akibat stress terhadap perilaku dan merupakan cirri khas dari suatu taraf perkembangan yang lebih dini.
13. Represi: Pengesampingan secara tidak sadar tentang pikiran, impuls atau ingatan yang menyakitkan atau bertentangan dari kesadaran seseorang; merupakan pertahanan yang primer yang cenderung diperkuat oleh mekanisme lain.
14. Pemisahan(splitting): Sikap mengelompokkan orang atau keadaan hanya sebagai semuanya baik atau semuanya buruk; kegagalan untuk memadukan nilai-nilai positif dan negatif dalam diri sendiri.

15. Sublimasi: Penerimaan suatu sasaran pengganti yang mulia artinya dimata masyarakat untuk suatu dorongan yang mengalami halangan dalam penyaluran secara normal.
16. Supresi: Suatu proses yang digolongkan sebagai mekanisme pertahanan tetapi sebetulnya merupakan suatu analog represi yang disadari.
BENTUK-BENTUK MEKANISME PERTAHANAN DIRI
PROYEKSI
Memangkiri tanggung jawab dengan melimpahkan pada orang lain / benda lain.
CONTOH:
Seorang kiper gagal menangkap bola dengan mengatakan penglihatannya terhalang oleh teman lain atau lapangan tidak rata sehingga bola mental tidak terkontrol.
BENTUK-BENTUK MEKANISME PERTAHANAN DIRI
DISPLACEMENT = PEMINDAHAN
Pemindahan perasaan, sikap kepada orang lain.
CONTOH:
Atlet yang selalu dimarahi oleh orang tua akan menampakkan sikap benci.


MAKA:
Kebencian tersebut akan ditampakkan kepada siapa saja yang mempunyai fungsi seperti orang tuanya. Misalnya: pelatih, guru, pembina dll.
RASIONALISASI
Memberikan alasan-alasan yang masuk akal dan dapat diterima umum dengan tujuan menghindarkan diri dari tanggung jawab.
CONTOH:
Pelatih yang tim / atletnya kalah mengatakan, pertandingan tersebut hanya mencari pengalaman, pertandingan tersebut hanya untuk latihan mental dsb.
KOMPENSASI
Melebih-lebihkan suatu aktivitas, karena gagal dalam aktivitas lain
CONTOH:
Seorang yang tak pernah berhasil / gagal sebagai pemain sepakbola, mencurahkan segala perhatiannya pada atletik sampai menjadi juara lari.
Dua macam kompensasi: – positif
– negatif

REPRESI: Berusaha menekan alam bawah sadar, sehingga seolah-olah tidak terjadi apa2.
SANGKALAN / DENIAL: Berusaha mengingat kejadian yang tidak sesuai dengan kenyataan. Contoh: Seorg bpk kehilangan anaknya, tetapi bpk tsb tetap membersihkan kamar n baju, seolah-olah anaknya tsb msh hidup.

Nama-nama kelompok :
1. arta butar-butar
2. eko dina permadi
3. fransiska anda triyani
4. hamli
5. oktary
6. rian tasalim
7. muslina
8. taty fatmawati
9. rabiatul adawiah
10. sartika dewi cahya
11. yiyin manatean

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © 2010 RIAN TASALIM PRANERS. All rights reserved.