Selasa, 29 Maret 2011

Osteomielitis

PENDAHULUAN

—-Di Negara-negara berkembang osteomielitis masih merupakan masalah dalam bidang ortopedi. Sebelum ditemukannya antibiotik, osteomielitis masih merupakan salah satu penyebab kematian pada anak-anak. Keberhasilan pengobatan osteomielitis ditentukan oleh fakor-faktor diagnosis yang dini dan penatalaksanaan pengobatan berupa pemberian antibiotik atau tindakan pembedahan.

—-Osteomielitis merupakan suatu proses peradangan pada tulang yang disebabkan oleh invasi mokroorganisme (bakteri dan jamur). Diagnosis perlu ditegakkan sedini mungkin, terutama pada anak-anak sehingga pengobatan dapat segera dimulai dan perawatan pembedahan yang sesuai dapat dilakukan untuk mencegah penyebaran infeksi dan kerusakan yang lebih lanjut pada tulang.

-

KLASIFIKASI

Pembagian osteomielitis yang sering digunakan adalah sebagai berikut:

1. Osteomielitis primer (hematogenik) yang disebabkan oleh penyebaran secara hematogen dari fokus lain. Osteomielitis hematogen merupakan ostemielitis primer pada anak-anak dan dapat dibagi menjadi akut dan kronik.

■Osteomielitis hematogen akut : Merupakan suatu infeksi pada tulang yang sedang tumbuh. Tulang yang sering terkena adalah tulang panjang seperti femur, tibia, humerus, radius, ulna dan fibula. Bagian tulang yang diserang adalah bagian metafisis.
■Osteomielitis hematogen kronik : Merupakan lanjutan dari osteomielitis hematogen akut. Dapat terjadi oleh karena terapi yang tidak adekuat, adanya strain kuman yang resisten terhadap , menggunakan obat-obat imunosupresif serta kurang baiknya status gizi.
2. Osteomielitis sekunder (perkontinuitatum) yang disebabkan oleh penyebaran kuman dari sekitarnya, seperti bisul dan luka.

-

PATOGENESIS

—-Terjadinya suatu oeteomielitis selalu dimulai dari daerah metafisis karena pada daerah tersebut peredaran darahnya lambat dan banyak mengandung sinusoid. Penyebaran osteomilitis dapat terjadi sebagi berikut:

1.Penyebaran ke arah korteks, membentuk abses subperiosteal dan selulitis pada jaringan sekitarnya.
2.Penyebaran menembus periosteum membentuk abses jaringan lunak. Abses dapat menembus kulit melalui suatu sinus dan menimbulkan fistel. Abses dapat menyumbat dan menekan aliran darah ke tulang dan mengakibatkan kematian jaringan tulang.
3.Penyebaran ke arah medulla.
4.Penyebaran ke persendian, terutama bila lempeng pertumbuhannya intrartikuler, misalnya sendi panggul pada anak-anak.
—-Pada awalnya terdapat fokus infeksi di daerah metafisis, lalu terjadi hyperemia dan oedem. Karena tulang bukan jaringan yang dapat berekspansi maka tekanan dalam tulang ini menyebabka nyeri local yang hebat. Infeksi dapat pecah ke ruang subperioeteum kemudian menembus subkutis dan menyebar menjadi selulitis atau menjalar ke rongga subperiosteum ke diafisis. Penjalaran subperiosteal kea rah diafisis akan merusak pembuluh darah yang ke diafisis sehingga menyebabkan nekrosis tulang yang disebut sekuester.

—-Pada tahap lanjut, periosteum akan membentuk tulang baru yang disebut involukrum yang akan membungkus tulang yang mati dan menutup tempat peradangan. Bila pembentukan tulang baru berlanjut, tempat tersebut menjasi sklerotik, disebut Garres scleroting osteomyelitis.

-

GEJALA KLINIK

—-Gambaran klinis osteomielitis tergantung dari stadium patogenesis dari penyakit, dapat berkembang secara progresif atau cepat. Pada keadaan ini mungkin ditemukan adanya nyeri yang konstan pada daerah infeksi dan terdapat gangguan fungsi anggota gerak yang bersangkutan.

-

PENATALAKSANAAN

—-Pada osteomielitis akut, ekstrimitas yang terkena diistirahatkan dan segera diberi antibiotik yang efektif terhadap bakteri gram negatif dan positif tanpa menunggu hasil biakan darah.

—-Pada osteomielitis kronis, dilakukan sekuetrektomi dan debrideman serta pemberian antibiotic yang sesuai dengan hasil kultur dantes resistensi. Osteomielitis tidak dapat sembuh sempurna sebelum semua jaringan mati disingkirkan.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © 2010 RIAN TASALIM PRANERS. All rights reserved.