GEJALA KLINIS
·Gastro intestinal : anoreksia, nausea, muntah, hematemesis, melena.
·SSP/neurologik: lelah, malas, insomnia, sakit kepala, kejang-kejang, koma, fasikulasi otot, mioklonus, neuropati perifer, perubahan perilaku.
·Kardiovaskuler : hipertensi, payah jantung kongestif, perikarditis/miokarditis uremik.
·Hematologik : anemia, diatesis hemoragik.
·Endokrin metabolik : hiper/hipoglikemia, hiperlipidemia tipe IV, hiperparatiroidisme, disfungsi seks/menstruasi, retardasi pertumbuhan badan.
·Dermatologik : kulit kering, gatal.
PEMERIKSAAN DAN DIAGNOSIS
A. ANAMNESIS :
riwayat keluarga yang positif, misalnya: DM, pirai/gout, batu ginjal,hipertensi. Obat nefrotoksik jangka lama (analgesik, anti reumatik, antibiotik). Keluhan-keluhan umum yang tidak spesifik.
B. DIAGNOSTIK Fisik :
tergantung penyakit dasar (DM, hipertensi, ginjal polikistik, SLE).
C. LABORATORIUM:
pemeriksaan urin lengkap, proteinuria, hematuria, leukosituria, silinder uria.
Faal ginjal: BUN, kreatin, asam urat, K, Na, Cl, HCOs, Kliren Kreatinin, Ca/P.
D. KRONISITAS GGK dapat dilihat dari :
anemia normokrom normositer, trombositopenia, Ca turun P naik,hipenirisemia, radiologikukuran ginjal mengecil.
E. RADIOLOGIK IVP :
menilai ukuran ginjal, adanya batu,adanya obstruksi, hipertrofi prostat,kelainan anatomi.Bila kreatinin > 6mg%, BUN > 60 mg%, IVP dengan teknik infus. Ultrasonografi lebih aman dan tidak invasif. Minimal dilakukan foto polos perut.
DIAGNOSIS BANDING
Koma uremik harus di DD dengan kelainan SPP yang lain (ensefalitis, CVA, dan sebagainya). Edema anasarka harus di DD dengan akibat payah jantung atau payah hati kronik (sirosis). Masalahnya ialah mencari penyakit dasar.
PENATALAKSANAAN
Mencegah timbulnya penyulit yang memperjelek GGK
1. Hati-hati terhadap obat nefrotoksik:
NSAID jangka lama, kombinasi aminoglikosid sefalosporin dengan furosemid.
2.Hindari dehidrasi, hipovolemia,hipotensi, anti hipertensi yang terlalu kuat, diuretik yang
berlebihan, pantang air dan garam yang terlalu ketat, keseimbangan cairan yang baik.
3.Hindari gangguan elektrolit.
4.Hindari under nutrition akibat diit yang terlalu ketat, rendah protein yang berlebihan.
5. Hindari kehamilan.
6. Hindari kateterisasi urin yang tidak perlu, (bahaya ISK & orosepsis) hindari kontras urografin pada penderita DM, MM, dehidrasi,hiperurisemia.
7. Obati dekompensasi jantung, agarCO membaik.
Memperlambat Progresivitas GGK
1. Kendalikan tekanan darah, hipertensimaligna.
2. Obati ISK dengan antibiotik non-nefrotoksik yang sesuai.
3. Obat nefrotoksik diberikan dengandosis interval berdasarkan kliren kreatin
4. Obati hiperfosfatemia, mencegah hiperparatiroidisme.
Cara: diit rendah fosfat, obat pengikatfosfat (phosphate binder’s)
5. Hipeurisemia dengan keluhan sendi harus diobati. Hiperurisemia berat pada GGK dapat menyebabkan pembuntuan tubulus, inflamasi interstisial sehingga menjadi ikat. Diit rendah purin, obatalopurinol.
6. Asidosis metabolik diobati dengan
Na-HCOa tab/i.v., air soda.
Mengurangi gejala Uremia
Semua keluhan dan gejala dapat diobati sccara simtomatik.
1. Diit rendah protein. GFR 5-10%:
40-50 g/hari, GFR 4-5%: 20- 30
g/hari. Kalori harus > 2500 kal.
2. Asam amino esensial.
3. Gatal (pruritis) : TKRP, radiasi UV,
difenhidramin, paratiroidektomi,
transplantasi ginjal.
4. Keluhan Gl : anoreksia, mual, muntah, kadang-kadang membaik dengan diit TKRP, memperbaiki asidosis dengan NaHCOs, obat anti muntah.
5. Keluhan neuromuskular : lelah parestesi, kram, diberi vitamin B1,B6,B12 dosis tinggi, diazepam.
6. Anemia : preparat Fe, asam folat, androlon dekanoat, hormon anabolik, stimulasi eritropoetin.
7. Osteodistrofi Renal: koreksi asidosis, pengikat fosfat, suplementasi kalsium, vitamin B.
Penyakit GGK yang Reversibel
Nefropati obstruktif, nefropati analgesik, nefropati toksik, sindrom nefrotikdengan perubahan minimal & nefropati membranous, nefropati hipertensif, nefropati pasca infeksi, nefritis lupus, nefropati sekunder oleh karena hiperkalsemia, hiper
urisemia dan hipokalemia, artritis & vaskulitis oleh karena hipersensitivitas, penyakit ginjal sekunder oleh karena trombosis vena renalis dan atau vena kava inferior.
Kamis, 20 Januari 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar